Tuesday 15 November 2011

IBNU QAYYIM - PERBAHASAN ASMA UL HUSNA

Berkata Ibnul Qayyim rahimahullâh, “Demikianlah keadaan nama-nama Allah yang maha husnâ. Makhluk yang paling Dia cintai adalah siapa yang bersifat dengan konsekwensi dari (Al-Asmâ` Al-Husnâ itu). Dan (makhluk) yang paling Dia benci adalah siapa yang bersifat dengan kebalikan dari (Al-Asmâ` Al-Husnâ itu). Karena itu (Allah) membenci orang yang kafir, zholim, jahil, keras hatinya, bakhil, penakut, hina, dan bejat. Sedang (Allah) Subhânahu adalah Jamîl (Maha indah, elok) cinta kepada keindahan, Alîm cinta terhadap ulama, Rahîm cinta kepada orang yang merahmati, Muhsin (Maha Memberi kebaikan) cinta kepada orang yang berbuat kebaikan, Syakûr (Maha Pembalas Jasa) cinta kepada orang yang bersyukur, Shabûr (Yang Maha Sabar)[4] cinta kepada orang yang bersabar, Jawwâd (Maha Dermawan) [5] cinta kepada orang-orang yang dermawan dan berbuat kebajikan, Sattâr [6]cinta kepada As-Sitr, Qodîr mencela kelemahan -“dan mukmin yang kuat lebih Dia cintai dari mukmin yang lemah”-[7], Afuw (Maha Pemaaf) cinta kepada sifat pemaaf, dan Witr (Yang Maha Satu) cinta kepada yang witir[8]. Setiap yang dicintai oleh Allah maka itu dari pengaruh nama-nama dan sifat-sifat-Nya dan konsekwensinya. Dan setiap yang Dia benci maka itu dari apa yang bertentangan dan berlawanan dengannya.” [9]

No comments:

Post a Comment